MARI BELAJAR TENTANG TANAMAN\
Semua
organisme hidup berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan berkembang
dalam tujuan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
Dibandingkan dengan makhluk hidup lain, yaitu hewan dan manusia, tanaman
pada umumnya adalah benar sang survivor sejati ketika
dihadapkan pada kondisi adaptasi. Tanaman tidak dapat beranjak pergi
ketika cuaca dingin menyerang atau mencari tempat berteduh ketika terik
mentari bersinar. Tanaman tidak berteriak ketika kulit mereka tersayat
atau mengerang kesakitan ketika angin hendak mencabut akar.
Mengapa mempelajari tanaman?
Saya bisa menjawab pertanyaan ini dengan : mengapa tidak?
Manusia cenderung menganggap diri mereka sebagai mahkota pohon evolusi
yang berdiri lebih tinggi dan tumbuh lebih tua daripada organisme lain
di muka bumi ini. Sejak fajar umat manusia hadir, kita telah
mengandalkan pada pepohonan utuk menyediakan bahan baku kontruksi dan
penyediaan energi, diantaranya.
Sebenarnya apa yang membuat pepohonan luar biasa? Pertama,
pertumbuhan tanaman yang memungkinkan mereka membentuk lapisan batang
besar yang memungkinkan mereka untuk mempertahankan diri dari kondisi
lingkungan yang ekstrim. Kedua, mereka dapat tumbuh selama ribuan tahun
di tempat yang sama dan beradaptasi terhadap lingkungan selama itu pula.
Ketiga, tanaman telah merubah kondisi atmosfer pada saat bumi terbentuk
(fiksasi oksigen) sehingga makhluk hidup aerob dapat tumbuh.
Mempelajari tanaman melalui organisme model
Di dunia ini terdapat jutaan spesies tanaman yang dipisahkan dalam
rentang geografis dan waktu. Selama ini dipahami bahwa mekanisme hidup
sebuah tanaman tidak jauh berbeda satu dengan yang lainnya. Walau
kemudian hipotesis tersebut terbantahkan oleh banyak hasil penelitian
yang menunjukkan hal sebaliknya. Agar mampu mempelajari mekanisme hidup
sebuah tanaman, maka diperlukan organisme model sebagai referensi.
Dalam wikipedia disebutkan bahwa organisme model merupakan spesies
yang dipelajari secara terperinci untuk mempelajari aspek biologi
tertentu. Hasil kajian berupa proses metabolisme, perkembangan dan
regulasi genetik dapat dianalogikan dengan organisme lain.
Sebuah organisme model harus selalu memenuhi tiga syarat. Pertama,
organisme tersebut harus mudah memperbanyak diri. Kedua, mudah
dipelihara dikarenakan dalam setiap penelitian diperlukan pengulangan.
Ketiga, aspek biologi yang akan diselidiki sudah diketahui, sehingga
dapat digunakan sebagai acuan.
Dalam satu dekade terakhir, telah banyak dikembangkan tanaman model yang mewakili ordo dan kelas masing-masing tanaman.
Sebagai contoh, Arabidopsis thaliana atau dikenal sebagai Arabette
merupakan tanaman populer sebagai model untuk tanaman dikotil. Seluruh
materi genetik tanaman ini telah diketahui sehingga sangat sesuai
menjadi sumber informasi genetik tanaman. Ukuran genom yang kecil
(berkisar antara 125-130 Mbp) merupakan ukuran genom terkecil diantara
tumbuhan tingkat tinggi. Siklus hidupnya yang pendek (60 hari) dan biji
yang melimpah menjadi keuntungan lainnya, kenapa tanaman ini menjadi
idola. Semenjak tahun 60-an, seluruh database tentang tanaman ini disimpan dan dapat diakses pada situs http://www.arabidopsis.org/.
Padi, dikenal dengan nama latin Oryza sativa, digunakan sebagai model untuk tanaman monokotil dan sereal. Sama halnya dengan Arabidopsis,
padi memiliki genom terkecil (390-550 Mbp) diantara spesies sereal
lainnya dan sekuensing genomnya telah lengkap sejak beberapa tahun
silam. Data tentang genom tanaman padi dapat dilihat disitus http://rice.plantbiology.msu.edu/.
Kemudian ada pula, Populus yang merupakan genus dari tanaman
model untuk genetika tanaman hutan dan keras. Sekuensing genomik
tanaman ini baru saja tersedia secara online dan dapat diakses melalui situs http://www.ornl.gov/sci/ipgc/. Ukuran genom tanaman ini juga yang terkecil (550 Mbp) untuk tanaman keras.
Model lain untuk tanaman kacang juga tersedia. Medicago truncatula
merupakan tanaman yang mirip dengan Alfafa. Genom dari tanaman ini saat
ini sedang dalam tahap sekuensing dan penyempurnaan. Tanaman ini
dikhususkan untuk mempelajari interaksi antara bakteri dan bintil akar
dalam proses fiksasi nitrogen yang sangat penting pada tanaman kacang.
Perubahan iklim dan masa depan tanaman
Pada masa sekarang ini, kita sedang diharapkan pada proses perubahan
iklim yang menjadi buah bibir di seluruh dunia. Proses ini baru saja
dimulai dan ditunjukkan dengan berbagai anomali iklim yang terjadi dis
seluruh dunia. Kekeringan di satu benua dan banjir di benua yang lain.
Musim dingin dengan suhu kebekuan yang belum pernah tercatat sebelumnya
hingga musim panas yang sungguh terik.
Perubahan iklim mempengaruhi tanaman dan tanaman mempengaruhi seluruh
kehidupan. Dalam 10-20 tahun ke depan, segala bentuk penelitian dan
kajian akan tanaman akan menjadi pemikiran penting untuk asuransi
keselamatan pangan dan perlindungan (bahan baku).
Sehingga, semua tergantung pada apa yang akan kita lakukan sekarang
untuk menghadapi kemungkinan perubahan iklim lebih dashyat di masa
depan. Ekosistem tanaman yang sehat lebih mungkin bertahan dari
perubahan iklim yang akan memberikan apa yang disebut ecosystem service
untuk keberadaan kita.
No comments:
Post a Comment